Pria Metroseksual
Metroseksual adalah sebuah istilah baru, sebuah kata majemuk
yang berasal dari paduan dua istilah: metropolitan dan heteroseksual. Istilah
ini dipopulerkan pada tahun 1994 untuk merujuk kepada Pria (khususnya yang
hidup pada masyarakat post-industri, dengan budaya kapitalis) yang menampilkan
ciri-ciri atau stereotipe yang sering dikaitkan dengan kaum Pria
homoseksual (seperti perhatian berlebih terhadap penampilan), meskipun Dia
bukanlah seorang homoseksual.
Penggunaan bahasa
Pria metroseksual memiliki manner tersendiri dalam berbicara atau mengobrol dengan lawan bicaranya. Dalam komunikasi sehar-hari, Pria metroseksual lebih senang menggunakan bahasa yang halus namun tegas, mereka tidak suka berbicara kotor atau serampangan.
Penggunaan bahasa
Pria metroseksual memiliki manner tersendiri dalam berbicara atau mengobrol dengan lawan bicaranya. Dalam komunikasi sehar-hari, Pria metroseksual lebih senang menggunakan bahasa yang halus namun tegas, mereka tidak suka berbicara kotor atau serampangan.
Dandanan
Telah dikatakan sebelumnya, Pria metroseksual selalu memperhatikan penampilannya. Dalam urusan berdandan hampir semua Pria metroseksual menggunakan bedak tipis untuk menutupi noda di wajah. Mereka ingin penampilannya sempurna, dan tidak jarang juga mereka selalu membawa bedak ke mana-mana.
Telah dikatakan sebelumnya, Pria metroseksual selalu memperhatikan penampilannya. Dalam urusan berdandan hampir semua Pria metroseksual menggunakan bedak tipis untuk menutupi noda di wajah. Mereka ingin penampilannya sempurna, dan tidak jarang juga mereka selalu membawa bedak ke mana-mana.
Pergaulan
Dalam pergaulan sehari-hari, Pria metroseksual tetap pada teman-teman sejenisnya (Pria) dan juga dikelilingi oleh banyak Wanita.
Dalam pergaulan sehari-hari, Pria metroseksual tetap pada teman-teman sejenisnya (Pria) dan juga dikelilingi oleh banyak Wanita.
Aksesoris
Jika mencermati dari aksesori yang dikenakan juga akan terlihat berbeda. Pria metroseksual masih senang memakai pakaian Pria, apalagi yang sedang tren.
Jika mencermati dari aksesori yang dikenakan juga akan terlihat berbeda. Pria metroseksual masih senang memakai pakaian Pria, apalagi yang sedang tren.
Hubungan asmara/percintaan
Dalam hal mencintai, Pria metroseksual akan mencintai lawan jenis sama derajatnya dengan kecintaannya terhadap diri sendiri.
Dalam hal mencintai, Pria metroseksual akan mencintai lawan jenis sama derajatnya dengan kecintaannya terhadap diri sendiri.
Penampilan
Pria metroseksual memang memiliki penampilan feminin atau bahkan terkesan cantik, namun masih terlihat sifat maskulinnya. Contohnya, para artis Pria dari korea. Anda sering kan melihat gaya berpakaian mereka yang sangat rapih, tertata, pedu padan warna yang menarik, model rambut yang kemilau dan unik.
Kebanyakan Pria metroseksual bereksperimen melalui konsumsi barang dan pelayanan jasa seperti halnya branded fashion serta pusat kebugaran untuk membentuk tubuhnya menjadi proporsional. Bahkan salon kecantikan tidak luput disambangi para Pria metroseksual ini.
Pria metroseksual memang memiliki penampilan feminin atau bahkan terkesan cantik, namun masih terlihat sifat maskulinnya. Contohnya, para artis Pria dari korea. Anda sering kan melihat gaya berpakaian mereka yang sangat rapih, tertata, pedu padan warna yang menarik, model rambut yang kemilau dan unik.
Kebanyakan Pria metroseksual bereksperimen melalui konsumsi barang dan pelayanan jasa seperti halnya branded fashion serta pusat kebugaran untuk membentuk tubuhnya menjadi proporsional. Bahkan salon kecantikan tidak luput disambangi para Pria metroseksual ini.
Remaja dan Narkoba
Narkoba adalah tiket menuju kematian. Siapapun itu bila
seseorang mulai memakai narkoba telah dipastikan dia mencari jalan untuk bunuh
diri. Saat ini narkoba tidak hanya bisa didapat di kota-kota besar seperti
Jakarta, melainkan di pelosok-pelosok daerah terpencil di Indonesia pun narkoba
sudah bisa didapat. Betapa ironisnya fakta tersebut. Entah karena tidak faham
atau memang tidak peduli dengan hidup mereka, para remaja merupakan komunitas
yang paling mudah dan paling sering tertangkap menggunakan narkoba. Bukanlah
menjadi alasan apabila ketidakharmonisan keluarga membuat seseorang menjadi
pemakai narkoba. Faktanya, banyak pengguna narkoba yang tertangkap berasal dari
keluarga baik-baik dan harmonis. Kini pemakai narkoba berasal dari berbagai
kalangan, dari keluarga kaya, miskin, harmonis, brokenhome, terpelajar, kurang
berpendidikan, hidup di kota, di desa bahkan tempat-tempat yang sulit dijangkau
sekalipun.
Bahaya Fisik Karena Narkoba
Sesungguhnya bahaya narkoba bukanlah hal yang jarang didengar
oleh masyarakat. Bahkan pendiddikan mengenai bahaya narkoba telah diajarkan
sejak dini. Namun, masih banyak pula para pengguna narkoba yang tidak peduli
dengan hal tersebut. Berbagai bahaya seperti mengakibatkan gangguan pembuluh
darah dan hipertensi sehingga berimbas pada kerusakan jantung. Gangguan pada
paru-paru yang nantinya akan berefek pada sistem pernafasan manusia. Adapun,
gangguan funsgsi seksual, turunnya nafsu makan yagn berakibat seseorang
terlihat sangat kurus, serta gangguan sistem pencernaan lainnya. Fungsi tubuh
akan menurun dan akan selalu lemas sebab pengguna narkoba umunya malas untuk
bergerak. Dampak yang paling parah adalah kerusakan otak dan terkena
HIV/AIDS yang membawa pada kematian.
Bahaya Sosial Akibat Narkoba
Pengguna narkoba ini akan merugikan keluarganya, tidak jarang
pengguna narkoba yang nekad mencuri uang orangtuanya agar mendapat uang untuk
membeli narkoba. Bahkan mereka juga bisa menjual barang berharga yang ada di
rumah dan melakukan cara apapun hingga tindak kriminal agar bisa memperoleh
uang untuk membeli narkoba. Mereka yang telah diketahui mengonsumsi narkoba
biasanya dikucilkan oleh masyarakat sekitar. Khususnya untuk remaja yang masih
menempuh jenjang pendidikan terancam dikeluarkan dari sekolahnya.
Mengetahui bahaya-bahaya di atas, masihkan seseorang
menginginkan narkoba dengan alasan apapun. Jangan pernah ingin mencoba bahkan
hanya jika ingin tahu seperti apa narkoba tersebut, karena sekali mencoba
dipastikan membuat kecanduan si pemakai narkoba.
Mahasiswa Berprestasi
Mahasiswa adalah cikal bakal penerus bangsa yang
beridealisme, berintegritas, dan berintelektual. Kehidupan kampus mahasiswa
hanya seputar di kelas lalu pulang atau bertemu teman dan mengobrol. Apakah itu
cukup? Tentu saja tidak. Jika hanya seperti itu mahasiswa tidak akan menjadi
seseorang yang hebat kelak. Mereka juga harus berprestasi dan berorganisasi
untuk menunjang karirnya. Dua hal itu kadang diperdebatkan mana yang lebih
penting. Prestasi atau organisasi? Jawaban saya adalah kedua hal itu sangat
penting. Mengapa? Hal inilah yang perlu kita bahas lebih lanjut.
Pertama, mahasiswa yang berprestasi adalah mahasiswa yang
terjamin kualitas sumber daya manusianya. Mereka dikatakan berprestasi karena
telah melakukan suatu hal yang lebih baik dari mahasiswa lainnya, mendapat
sebuah penghargaan atau menjadi mahasiswa yang mengukir catatan kebanggaan
lainnya. Prestasi mereka tentu saja tidak akan menjadi hitam diatas putih.
Prestasi yang diraih mahasiswa dapat digunakan untuk mempermudah mendapatkan
pekerjaan setelah lulus kuliah. Di sisi lain, prestasi yang mereka dapatkan
tentu saja membuat bangga orang tua, teman-teman, pendidik, dan almamater.
Kedua, mahasiswa yang berprestasi tentu akan menjadi panutan
bagi teman-teman, adik-adiknya atau angkatan di bawahnya. Secara tidak
langsung, tanpa disadari prestasi mahasiswa tersebut tentu akan menggetarkan
hati mahasiswa lainnya. Memberi stimulus untuk minimal dapat menjadi seperti
dia atau malah ingin lebih banyak meraih prestasi. Motivasi seperti ini tentu
dibutuhkan untuk menguatkan mental mahasiswa bahwa menjadi mahasiswa harga mati
untuk berprestasi.
Selain prestasi seperti yang dipaparkan diatas, mahasiswa
juga perlu berorganisasi. Organisasi dalam kuliah sering dikatakan tidak perlu
atau hanya menyibukkan saja, menyita waktu sehingga tidak fokus. Kadang itu ada
benarnya, namun hal itu juga bergantung pada esensi awal kita berorganisasi itu
sendiri. Apa pentingnya berorganisasi? Ada banyak alasan logis dan manfaat yang
dapat didapat mahasiswa jika menjadi organisatoris.
Pertama, mahasiswa yang berorganisasi tentunya akan memiliki
interaksi sosial yang baik. Mereka dibiasakan untuk berkomunikasi dengan banyak
orang dalam sebuah organisasi itu. Hal itu menyebabkan proses interaksi sosial
juga diasah dan lambat laun kemampuan mereka berinteraksi dalam kelompok sosial
akan menjadi baik dan berkarakter. Kemampuan ini akan bermanfaat dalam dunia
kerja nanti.
Kedua, mahasiswa yang berorganisasi akan memiliki mengenal
dan dikenal banyak orang. Karena sebagaimana kita ketahui tali silaturahim itu
perlu dijaga dan dibina. Jika kita banyak memiliki teman atau kenalan, di masa
depan kita tidak perlu merasa terkucilkan atau sulit untuk berkomunikasi
sekedar meminta bantuan dan lain-lain. Jika kita berpergian kita memiliki
kenalan di tempat yang dituju, itu pasti mempermudah kegiatan kita.
Untuk menjadi mahasiswa yang demikian tentu tidak mudah.
Perlu adanya manajemen waktu dan usaha yang keras karena kesibukannya lebih
banyak. Jadi, selain memperoleh kebanggaan melalui prestasi dan motivator, kita
juga bisa menjadi lebih disiplin dan teratur dalam kehidupan serta memiliki
hubungan sosial atau interaksi sosial yang baik. Oleh karena itu, kita sebagai
mahasiswa-mahasiswa harus menjadi mahasiswa yang berprestasi dan organisatoris
sebab banyak manfaat yang dapat diraih.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar